Apa saja yang harus dipersiapkan untuk dibawa Sebelum berangkat ke Jepang ? |
Berangkat
ke Jepang berarti kita akan dihadapkan pada lingkungan yang baru, iklim
yang baru, dan bahasa yang berbeda, oleh karena itu perlu persiapan
yang matang dan pengetahuan tentang lingkungan baru anda nantinya.
Baiklah anggap saja, saat ini tinggal beberapa minggu lagi anda
berangkat ke Jepang untuk melanjutkan studi anda, maka ada baiknya anda
perlu mempersiapkan beberapa hal berikut untuk dibawa ke Jepang:
Dokumen
Berkas asli Admission Letter atau Official Letter of Acceptance dari universitas yang dituju.
Ada kemungkinan dokumen ini akan ditanyakan pada saat melapor diri di KBRI, atau mungkin juga ditanyakan oleh sensei kita. Admission Letter dari Universitas yang dituju. Admission Letter yang dimaksud disini adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh universitas yang bersangkutan yang menyatakan bahwa anda telah dinyatakan lolos ujian masuk dan diterima di tersebut. Dokumen ini bukan Informal Consent/Letter of Acceptance dari professor yang 'hanya' berisi kesediaan calon profesor menjadi pembimbing. Pada awal masa studi di Jepang, mahasiswa baru akan tercatat sebagai research student. Admission Letter ini diperlukan untuk registrasi ke fakultas yang dituju sehingga kita tercatat menjadi mahasiswa aktif dan memperoleh kartu identitas.
Passpor (bahasa jepangnya: pasupoto, jangan sampai keliru dengan phas photo lho Smile) :
paspor biru bagi yang PNS dan paspor hijau bagi non PNS. sebelum mendapatkan kartu gaikokujin torokusho atau allien card anda harus membawa paspor anda sewaktu anda bepergian kalau tidak ingin berurusan dengan kepolisian Jepang jika anda berpapasan dengan anggota polisi. Paspor ini juga akan ditanyakan di bandara pada saat pertama kali kita mendarat di jepang, diminta juga pada saat lapor diri di KBRI tokyo dan lain-lain.
Visa:
sebetulnya Visa melekat pada paspor kita, jadi dengan membawa paspor berarti juga membawa visa. VISA merupakan surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Jepang untuk warga asing agar dapat masuk ke Jepang. Perlu diingat bahwa VISA bukanlah jaminan masuk ke negara Jepang. Ijin masuk final diberikan oleh pihak Imigrasi setelah kita mendarat di Jepang.
Untuk pelajar, pendaftaran VISA umumnya menyertakan COE (Certificate of Eligibility) yang dikeluarkan kantor Imigrasi Lokal di daerah yang kita tuju. Dengan adanya COE, proses aplikasi VISA umumnya lebih lancar dan dalam waktu 4 hari VISA sudah ada ditangan. Dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran VISA antara lain :- PasporDokumen perjalanan RI yang dikeluarkan oleh Deplu untuk warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri dalam rangka dinas bukan diplomatik, Paspor Hijau dikeluarkan kepada warga negara dalam rangka perjalanan reguler
- KTP
- Formulir pendaftaran
- Pasfoto terbaru ukuran 4.5 x 4.5 cm
- COE asli dan fotokopinya
Surat Tugas dari Sekretariat Negara:
Bagi yang statusnya PNS, yang artinya kedatangannya ke Jepang dengan menggunakan paspor biru biasanya mendapatkan juga Surat Tugas dari Sekretariat Negara yang diperoleh bersamaan dengan dokumen paspor biru kita. Surat ini mutlak untuk dibawa, karena akan ditanyakan juga di KBRI sewaktu melaporkan diri.
Foto:
Dalam hal ini foto yang dimaksud adalah foto formal untuk urusan dokumen. Sebaiknya menyediakan beberapa foto berwarna dari tanah air. Foto diperlukan dalam pengurusan berbagai keperluan administrasi kependudukan maupun administrasi universitas. Ada beberapa standar ukuran foto di jepang yang cukup aneh menurut kita, jadi sebaiknya persiapkan beberapa lembar foto dengan ukuran-ukuran yang sesuai permintaan pihak administrasi setempat. Beberapa ukuran foto tersebut antara lain 25 mm x 35 mm; 45 mm x 45 mm dan lain-lain. Menurut pengalaman saya dulu, pihak Universitas melalui sekretaris sensei kita memberitahukan ukuran foto yang harus dibawa. Anda pun sebetulnya bisa menggunakan mesin foto otomatis yang tersedia di beberapa lokasi umum dan dekat stasiun-stasiun kereta Jepang jika ternyata lupa membawa foto ini, namun harganya cukup mahal bila dibandingkan dengan harga jasa foto di Indonesia.
KTP dan atau SIM:
KTP atau tanda pengenal diperlukan pada saat anda berada di bandara menuju jepang, pada saat mengunjungi KBRI dan lain-lain. Jika kita ingin berkendara motor atau mobil selama di Jepang, kita juga bisa menggunakan SIM indonesia untuk didaftarkan lisensi mengemudi tanpa harus ikut test. Untuk SIM asing yang diakui di Jepang disyaratkan sudah dimiliki setidaknya satu tahun sebelum keberangkatan ke Jepang, dengan asumsi pemilik SIM tersebut telah memiliki pengalaman mengemudi satu tahun.
Bagi yang berkeluarga dan berkeinginan untuk mengajak keluarganya ke Jepang jangan lupa membawa dokumen asli surat nikah dah akta kelahiran anak. dokumen ini diperlukan untuk mendaftarkan Certificate of Eligibility (surat ijin untuk tinggal di Jepang) yang merupakan syarat mutlak bagi siapa saja yang hendak tinggal di jepang.
Dokumen penting lainnya, yang menurut anda penting untuk dibawa
Obat-obatan
untuk obat-obatan sebaiknya membawa hampir seluruh jenis obat-obatan komersial dari Indonesia yang biasa anda konsumsi mulai dari minyak angin, balsem, obat batuk, obat maag, obat sakit mata, obat diare, obat sakit kepala dan lain-lain. Mengingat bahwa biaya berobat di Jepang sangat tinggi dan kartu asuransi kita baru kita terima setidaknya dua atau tiga minggu sejak kedatangan di jepang. Dan kenyataan itu terbukti, sesuai pengalaman saya, pada saat kondisi saya kurang sehat saya tinggal mengambil beberapa obat yang diperlukan tanpa perlu bersusah payah membeli obat di toko obat jepang yang harganya sangat mahal.Jenis obat yang perlu dibawa tentunya berbeda menurut kondisi kesehatan masing-masing pelajar. Masalah kesehatan yang umum dijumpai oleh mahasiswa yang baru tiba di Jepang terkait dengan perbedaan iklim yang bisa mengakibatkan gejala flu, demam, pusing, atau sakit perut. Dengan demikian, obat-obatan untuk mengatasi keluhan-keluhan seperti tersebut menjadi perlengkapan yang sangat disarankan untuk dibawa.
Bumbu Instant dan Kue kering
Kerinduan akan masakan Indonesia tentu saja merasuki siapa saja, ketika seseorang berada di luar negeri pada rentang waktu yang cukup lama. Betapapun bencinya akan suatu masakan tertentu, kita bisa menangis haru kalau ada teman yang memberi masakan itu selang beberapa lama kita tinggal di jepang, apalagi makanan favorit kita Smile. Untuk itu sebaiknya membawa pula bumbu instant yang setiap saat bisa mengobati kerinduan pada masakan Indonesia. Ada banyak sekali bumbu instant yang bisa anda bawa dari Indonesia misal bumbu rendang, bumbu opor, bumbu soto, bumbu kare, bumbu pecel dan lain sebagainya. Bumbu-bumbu tersebut sebetulnya bisa juga anda peroleh di toko-toko halal yang ada di Jepang, tetapi dengan harga 5- 10 kali lipat harga bumbu instant di Indonesia. Bagi anda yang suka masakan pedas dan berkeinginan memasak sendiri selama di Jepang, sebaiknya membawa pula cabe kering (cabe dijemur sampai kering) untuk setidaknya beradaptasi dengan masakan jepang yang tidak pedas sama sekali. Disamping bumbu instant, anda perlu juga membawa kue kering atau kue yang lain yang bisa bertahan cukup lama cukup untuk meredam rasa rindu dengan kue khas indonesia. Sebetulnya di Jepang kue dengan rasa yang lezat juga melimpah ruah, tetapi harganya tentu saja selangit bila dibandingkan dengan harga di indonesia bisa 5 kali lipatnya.
Pakaian
Jepang merupakan negara sub-tropis yang memiliki 4 musim yang berbeda. Temperatur rata-rata pada saat musim gugur dan musim semi adalah 10-20 derajat c, pada saat musim dingin suhu berkisar antara -10 sampai dengan 10 derajat c, dan musim panas antara 20 sampai dengan 35 derajat c. Kondisi cuaca di Jepang memang tergantung lokasi geografisnya Jepang di wilayah utara (Hokkaido) relatif lebih dingin dibanding di wilayah selatan (Osaka, Kyusu). Mahasiswa asing umumnya datang pada awal semester baru (awal musim semi atau musim gugur) dimana suhunya berkisar 10-23oC. Dengan kondisi musim yang demikian bervariasi, sebaiknya mempersiapkan pakaian untuk musim dingin, musim semi, musim panas dan musim gugur.BukuBuku-buku seperti buku-buku belajar bahasa Jepang, kamus Jepang sepertinya perlu untuk dibawa. Buku pelajaran menurut pengalaman saya justru tidak diperlukan karena kita lebih sering akan mengakses bahan bacaan dari internet. pada saat perkuliahan dilaksanakanpun, para sensei biasanya membagikan foto-kopi bahan ajarnya ke mahasiswa.
Perlengkapan Ibadah
Bagi anda yang beragama Islam tentunya perlu membawa perlengkapan ibadah. Persiapkan mental anda, bahwa di Jepang anda tidak akan dengan mudah menemukan masjid untuk tempat sholat lima waktu. Teruma jika anda nanti sedang berwisata, berarti anda akan sholat di tempat-tempat umum seperti lapangan, atau di lorong-lorong sepi, atau bahkan dapur jadi bawalah perlengkapan sholat yang praktis seperti sajadah yang ringan, bagi muslimah sebaiknya juga membawa rukuh yang praktis untuk dibawa kemana-mana. Mengingat lokasi geografis Jepang berbeda dengan lokasi geografis tanah air, tentu saja arah kiblat juga berbeda, dengan demikian keberadaan kompas juga sangat diperlukan untuk membantu mengetahui arah kiblat yang benar.
Uang saku
Besarnya uang saku tergantung kondisi dan keperluan masing-masing selama di Jepang. Menurut pengalaman saya, sebaiknya anda mempersiapkan minimal 100 ribu yen (kurang lebih setara dengan Rp 10jt) untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru anda. Saya waktu itu membawa 50.000 Yen, dan merasa kelabakan untuk mengatur uang tersebut sampai saya bisa mengambil uang di bank 3 minggu kemudian. Sungguh pengalaman yang tidak mengasyikkan, bukankah kita juga ingin menikmati hidup sejak hari-hari pertama tinggal di Jepang. Mata uang JepangDisarankan untuk membawa mata uang Jepang (yen) setidaknya 100.000,00 Yen, diluar uang akomodasi untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan membayar keperluan administrasi yang berkaitan dengan tempat tinggal (uang deposit, uang kunci).
No comments:
Post a Comment