Translate

U to U Dongkrak Penerima Beasiswa Jepang

U to U Dongkrak Penerima Beasiswa Jepang 

Tahun ini penerima beasiswa pemerintah Jepang meningkat dipicu bertambahnya mahasiswa yang menggunakan program U to U di sejumlah universitas di Indonesia.
Program U to U merupakan program kerjasama antar universitas, dimana pengajar yang sudah pernah bersekolah di Jepang memperkenalkan beberapa universitas atau dosen Jepang kepada mahasiswanya, sehingga memudahkan mahasiswa Indonesia masuk ke Universitas di Jepang.

“Banyaknya jumlah peserta yang berangkat ke Jepang tahun ini diperkirakan karena semakin banyaknya universitas yang menggunakan program U to U, khususnya di bagian Research Student”, ungkap Motomura Hiroaki, Atase Pendidikan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dalam acara pemberangkatan penerima beasiswa pemerintah Jepang bulan Oktober 2012 di gedung Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia.

Penerima beasiswa pemerintah Jepang tahun ini mencapai 194 orang, meningkat dibanding tahun lalu yang tercatat sebanyak 162 orang, dan sama seperti tahun lalu, mahasiswa yang diberangkatkan ke Jepang, sebagian besar didominasi peserta program S2 dan S3 atau Research Student. Tahun ini, dari 95 peserta program Research Student, 92 orang berasal dari program U to U.

Sementara, jika dibandingkan tahun lalu, jumlah penerima beasiswa juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi, yakni pada program Japanese Studies dari 7 orang tahun lalu menjadi 21 orang, sedangkan untuk program Teacher Training, bertambah 5 orang dari tahun lalu menjadi 14 peserta.

“Peningkatan ini menurut saya juga merupakan hasil kerja keras mahasiswa yang sudah belajar sungguh-sungguh sehingga berhasil lulus dengan nilai yang baik, padahal tingkat kesulitan ujiannya sama dengan tahun kemarin”, tambah Motomura.

Motomura menambahkan, akibat gempa dan tsunami tahun lalu, jumlah pelajar asing yang mengikuti ujian beasiswa mengalami penurunan, namun hanya pelajar Indonesia yang meningkat, dan dibandingkan dengan negara lain, Indonesia menempati urutan pertama dengan peserta ujian terbanyak.

“Setelah gempa dan tsunami malah meningkat. Hal ini kemungkinan karena program Global 30 yang mulai diperkenalkan di Indonesia bulan Mei tahun lalu, sehingga pelajar Indonesia banyak yang tertarik dengan promosi pembelajaran dengan menggunakan bahasa Inggris.”

Berdasarkan perhitungan dari pemerintah Jepang, pelajar Indonesia di Jepang bulan Mei tahun lalu, sekitar 1,160 orang, dan diperkirakan tahun ini akan terus bertambah, sebaliknya pelajar Jepang di Indonesia diperkirakan sekitar 200 orang.

“Saya sangat senang tahun ini peserta beasiswa meningkat dan bahkan terhitung paling banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Menurut saya ini adalah hal yang bagus. Saya rasa mulai sekarang juga akan terus bertambah. Kedutaan tidak hanya berharap pelajar Indonesia yang datang ke Jepang bertambah, tapi juga sebaliknya, diharapkan akan semakin banyak pelajar Jepang yang belajar ke Indonesia”, ungkap Duta Besar Katori.

Tahun ini, 138 orang yang berangkat ke Jepang terbagi dalam 5 kategori, yakni Research Students (S2 dan S3) sebanyak 95 orang, Japanese Studies Students 21 orang, Teacher Training Studies 14 orang, Young Leader’s Program 4 orang, dan yang mengikuti program Global 30 (G30) 4 orang.

“Saya ingin memperdalam ilmu politik Jepang, khususnya kebijakan pemerintah. Menurut saya beberapa kebijakan Jepang sangat bagus dan sangat menunjang kesejahteraan masyarakatnya. Sehingga saya berpikir sangat bagus bila dapat diterapkan juga di Indonesia”, ungkap Hasabil Afif (20), mahasiswa Universitas Brawijaya semester 7 yang akan melanjutkan pendidikan di Nagoya Universitas.

Tidak hanya Afif yang berniat menggunakan ilmunya untuk Indonesia, begitu pula dengan Dyan Natashya Anwar, Guru Sekolah Dasar Tunas Muda International School yang mengikuti program Teacher Training di Okayama University.

“Saya ingin mengetahui pendidikan di luar negeri itu bagaimana dan ingin mengaplikasikannya di Indonesia. Saya tertarik dengan kemajuan pendidikan di Jepang yang sekaligus tetap memegang budaya tradisionalnya. Anak-anak di kota besar di Indonesia menurut saya tidak terlalu mengerti mengenai kebudayannya sendiri, sebaliknya Jepang dapat maju secara akademik tapi dengan tetap memegang kebudayaannya”, tuturnya. HALLO

No comments:

NEW POST

グレースの履歴 - History of Grace

グレースの履歴  - History of Grace Grace no Rireki グレースの履歴 Tersedia untuk streaming di jaringan resmi, NHK Jepang untuk penduduk Jepang. Acara ini ...

Postingan Populer