Dalam
era modern seperti, beberapa mainan tradisional ini masih sangat
popular di kalangan generasi muda Jepang. Jepang memiliki banyak mainan tradisional yang telah menghibur anak-anak
dari generasi ke generasi. Dalam era modern seperti ini, beberapa
mainan tradisional ini masih sangat populer di kalangan generasi muda
Jepang. Kebanyakan dari mereka memainkannya pada saat tahun baru. Inilah 10 mainan tradisional Jepang:
1. Koma (Gasing)
Koma
terbuat dari berbagai material/bahan dan terdiri dari beberapa tipe.
Cara mainnya dengan memutarkan gasing menggunakan tali. Beigoma, sejenis
Koma, sangat popular di Jepang pada tahun 1920an. Mainan ini terbuat
dari besi.
2. Ohajiki / B-dama
Ohajiki
adalah permainan dengan menggunakan kelereng berbentuk pipih. Ohajiki
berdiameter 1-1.5 cm. Peraturan dasar dari permainan ini adalah kita
harus membidik dan menembak ohajiki-ohajiki tersebut. Ohajiki yang
berhasil di tembak, boleh diambil sang penembak. Permainan ini lebih
sering dimainkan oleh anak perempuan.
3. Daruma Otoshi
Permainan
ini menggunakan boneka Daruma yang terdiri dari 5 bagian, biasanya tiap
bagian sewarna dengan warna pelangi (biru, merah, kuning dan hijau).
Dimainkan dengan menggunakan palu kecil yang akan memukul tiap bagian,
mulai dari bawah ke atas. Selama permainan, selain bagian yang dipukul,
bagian lainnya tidak boleh jatuh.
4. Otedama
Otedama
biasa dimainkan oleh anak perempuan Jepang. Terdiri dari 5 kantung
kecil yang berisi kacang-kacangan. Cara mainnya adalah dengan melempar
dan menangkap kantung tersebut. Ada dua formasi dasar dari otedama,
yaitu nagedama dan yosedama. Cara bermain Nagedama adalah dengan
melempar dan menangkap, seperti juggling. Sedangkan Yosedama lebih
seperti bermain bekel, tetapi dengan menggunakan kantung kecil.
5. Menko
Menko
merupakan permainan dengan menggunakan kartu bergambar, berbentuk
lingkaran maupun persegi, dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Cara
mainnya adalah setiap pemain berusaha membalikkan kartu lawan dengan
cara menyerang atau melempar satu kartu ke kartu lainnya. Jika berhasil,
kartu yang terbalik boleh diambil. Pemenangnya adalah pemain yang
memiliki kartu yang paling banyak di akhir permainan.
6. Tako (Layangan)
Layangan
di Jepang terdiri dari berbagai macam bentuk dan ukuran, serta sering
dihiasi dengan gambar. Ada permainan perang layangan, dimana setiap
pemain saling berusaha memutuskan benang layangan para lawannya.
7. Takeuma (Engrang)
Cara
bermain Takeuma sama dengan bermain engrang di Indonesia. Pemain
berjalan dengan menggunakan 2 buah tongkat panjang yang dipasangkan
papan kecil ditiap tongkat sebagai pijakan. Semakin tinggi papan, maka
akan semakin sulit untuk menyeimbangkan badan.
8. Ayatori
Ayatori
adalah permainan dengan menggunakan tali yang dibuat menjadi berbagai
macam bentuk, biasanya dimainkan oleh anak perempuan.
9. Kendama
Mainan
ini terdiri dari Ken (berbentuk seperti palu) dan Dama/Tama sebuah bola
yang terhubung dengan Ken oleh tali. Dalam Kendama, ada berbagai macam
teknik untuk memainkannya. Teknik yang paling dasar adalah melemparkan
bola ke atas, kemudian menangkapnya dengan menggunakan Ken, baik ke
bagian yang berbentuk mangkuk ataupun ke bagian paling atas dari Ken.
10. Kamizumo
Cara
bermain Kamizumo adalah taruh para pemain sumo buatan, biasanya terbuat
dari kertas, kemudian letakkan di arena yang juga terbuat dari kertas.
Pukul-pukul arena unutk menjatuhkan lawan. Pemenangnya adalah yang
bertahan terakhir di arena sumo. Permainan ini dimainkan oleh 2 orang.
11. Maritsuki
Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Mereka akan
memantulkan temari (bola yang terbuat dari sutra berwarna-warni) sambil
menyanyikan lagu-lagu indah.
12. Sugoroku
Sugoroku adalah permainan papan dari Jepang, dimana para pemain melemparkan dadu, kemudian menggerakkan bidak mereka sesuai dengan angka pada dadu. Ada 2 cara untuk memainkan Sugoroku. Pertama, Sugoroku dimainkan seperti permainan ular tangga. Kedua, dimainkan seperti permainan backgammon.
13. Hanetsuki
Hanetsuki sama seperti permainan badminton tanpa menggunakan net. Permainan ini menggunakan raket yang disebut hagoita, terbuat dari kayu berbentuk persegi panjang, dan kok yang berwarna-warni. Sering dimainkan oleh para anak perempuan di tahun baru. Ada 2 cara bermain Hanetsuki. Pertama, bersaing memukul kok tinggi-tinggi selama mungkin. Kedua, saling memukul kok antara pemain satu dengan lainnya (seperti badminton). Pemain yang gagal memukul akan menerima hukuman, yaitu wajahnya akan dicoret dengan menggunakan tinta.
14. Fukuwarai
Permainan ini biasa dimainkan pada tahun baru. Pemain ditutup matanya, lalu dia harus menempelkan bagian-bagian muka (mata, hidung, mulut) ke sebuah papan bergambar muka.
15. Nawatobi
Nawatobi adalah permainan lompat tali di Jepang. Dua orang memegang ujung masing-masing tali dan memutar tali, kemudian pemain lain lompat ke dalam putaran tali tersebut. Dapat juga dimainkan sendirian.
16. SHOGI
Shogi atau catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang
dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna
sama. Permainan ini diperkirakan berasal dari permainan India kuno
yang disebut chaturanga, dan termasuk dalam permainan papan berstrategi
yang sekelompok dengan catur, janggi dari Korea, dan xiangqi dari
Cina.Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem
memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik
pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Buah lawan
yang tertangkap menjadi milik pihak yang menangkap, dan dapat
diletakkan kembali di atas papan untuk memerangi mantan majikan.
17. DARUMANASAN GA KORANDA
Darumasan ga koronda adalah
permainan rakyat Jepang yang dimainkan oleh tiga orang pemain atau
lebih. Penjaga pos yang disebut Oni) berusaha menangkap semua pemain
yang tidak dalam keadaan diam ketika kalimat Daruma-san ga koronda
("Boneka Daruma jatuh") selesai diucapkan. Peserta berusaha mendekati
penjaga pos ketika kalimat Daruma-san ga koronda sedang diucapkan.
Semua pemain lari bila punggung penjaga pos berhasil ditepuk. Bila
sudah ada pemain yang tertangkap dan digandeng oleh penjaga pos,
tawanan dapat dibebaskan dengan cara memutuskan gandengan tangan
mereka.
Kalimat
Daruma-san ga koronda dapat diucapkan oleh penjaga pos dengan
kecepatan dan irama yang berbeda-beda. Peserta sedapat mungkin dibuat
agar tidak bisa menebak saat Daruma-san ga koronda selesai diucapkan,
dan merasa terlalu berbahaya untuk bergerak.
19. ORIGAMI
Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai
bermula sejak kertas diperkenalkan pada abad pertama di zaman Tiongkok
kuno pada tahun 105 Masehi oleh Ts'ai Lun. Pembuatan
kertas dari potongan kecil tumbuhan dan kain berkualitas rendah
meningkatkan produksi kertas. Contoh-contoh awal origami yang berasal
dari Tiongkok adalah tongkang (jung) dan kotak.Pada
abad ke-6, cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh
orang-orang Arab. Pada tahun 610 di masa pemerintahan kaisar wanita
Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama Donchō (Dokyo) yang
berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea) datang ke Jepang
memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta.Origami
pun menjadi populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang terutama
dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi.
18. JAPANESE CHOPSTICK PRACTICE
Japanese Chopstick Practice Games, langsung dari Jepang.
Sangat lucu bentuknya. Makin kecil anak ayam yang diangkat dan diambil makin besar poin yang
didapatkan. Jenis anak ayam yang disediakan juga ada dibagi jenis
kelamin. Kelamin jantan dengan paruh oranye dan anak ayam betina dengan
paruh berwarna pink. Sangat lucu dan unik, apalagi
bila alat ini diajarkan terlebih dahulu kepada anak-anak. Mereka juga
akan menyukainya, sambil bermain sambil belajar untuk melatih
menggunakan sumpit dengan baik
20. GO
Igo, go, weiqi, atau baduk muncul di Cina sekitar 4000 tahun yang
lalu, yang berarti bahwa Go adalah permainan papan tertua yang masih
dimainkan sampai sekarang. Menurut legenda, Go dibuat oleh Kaisar Cina
untuk melatih anaknya kedisiplinan, konsentrasi, dan keseimbangan. Anak
tersebut pada akhirnya menjadi pemain hebat pertama dan kaisar yang
baik. Ada juga yang menyebutkan bahwa permainan ini muncul karena dulu
pemimpin-pemimpin perang Cina menggunakan batu-batu untuk merencanakan
penyerangan.
21. FUKUWARAI (permainan menempelkan anggota wajah)
Fukuwarai adalah permainan tradisional yang dimainkan saat
tahun baru di Jepang. Permainan dilakukan dengan menggunakan gambar
wanita berwajah lucu (disebut okame atau otafuku). Namun gambar
bagian-bagian wajah, seperti alis, mata, hidung, dan bibir berada pada
guntingan-guntingan kertas yang terpisah. Permainan ini serupa dengan
permainan Tempel Ekor Keledai.
Dengan memakai kain
penutup mata, pemain berusaha meletakkan bagian-bagian wajah pada
tempatnya. Peletakan bagian-bagian wajah di tempat yang bukan
semestinya, kemungkinan dapat menghasilkan gambar lucu yang mengundang
tawa. Pemenang permainan ini adalah pemain yang dianggap membuat gambar
paling lucu, atau pemain yang berhasil meletakkan bagian-bagian wajah
di tempat yang benar.
22. MAKURA - NAGE
A Makura-Nage (Japanese) adalah permainan di jepang, yaitu
anak2 saling melempar bantal satu sama lain. "makura" berarti
"bantal", "nage" berarti "melempar".
23. Oshikura Manju
Oshikura Manju adalah permainan sederhana di jepang, yang
biasanya dimainkan di musim dingin, dengan tujuan menghangatkan diri.
Kata
"Oshikura" dalam nama permainan ini diperkirakan memiliki arti
"oshikurabe" (kompetisi mendorong), tetapi awalnya, itu bukan permainan
yang kompetitif, di mana para pemain mendorong satu sama lain dengan
penuh semangat, yang menyebabkan mereka menjadi hangat.
24. Kagome Kagome
Kagome Kagome adalah permainan anak-anak di Jepang yang
dimainkan sekelompok anak-anak yang bernyanyi sambil berjalan
bergandengan tangan melingkari seorang anak yang sedang menjadi oni.
Lagu yang dinyanyikan adalah lagu anak-anak Kagome Kagome. Anak yang
menjadi oni duduk mendekam di tengah lingkaran sambil menutup mata
dengan kedua belah tangan. Ketika lagu selesai dinyanyikan, anak itu
harus menebak nama anak yang persis ada di belakangnya. Anak yang
namanya berhasil ditebak mendapat giliran berjaga.
Permainan
ini umumnya dilakukan oleh kelompok kecil yang terdiri dari 5 hingga 6
orang anak. Bila peserta terlalu banyak, anak yang sedang menjadi oni
sulit untuk menebak nama anak yang persis ada di belakangnya. Permainan
dimulai dengan janken untuk mengundi anak yang akan dijadikan oni.
Lirik
lagu yang dinyanyikan sewaktu mengelilingi oni dapat berbeda sedikit
menurut daerahnya di Jepang. Lirik yang populer sekarang adalah lirik
yang didokumentasikan oleh Naoji Yamanaka di kota Noda, Prefektur Chiba
pada awal zaman Showa.
25. Uta
Garuta
Setiap katunya mempunyai puisi, atau sebahagian
darinya, yang tertuliskan di kartu dengan jumlah seratus puisi di
permainan ini. Puisi ini dipilih oleh Fujiwari no Teika, seorang
penyair pada zaman Heinan, walaupun dia tidak bertanggungjawab atas
membuat permainan ini.
Permainan ini terdaftar di bawah kategori permainan perkataan dan kartu.
Dan Uta Garuta ternyata memiliki peraturan Nasional lho...wow...
26. Kamizumo
Sugoroku adalah permainan papan dari Jepang, dimana para pemain
melemparkan dadu, kemudian menggerakkan bidak mereka sesuai dengan angka
pada dadu. Ada 2 cara untuk memainkan Sugoroku. Pertama, Sugoroku
dimainkan seperti permainan ular tangga. Kedua, dimainkan seperti
permainan backgammon
Daftar permainan Jepang
Permainan anak-anak
- Sumpit (permainan tangan)
- Darumasan ga koronda
- Ponjan (sejenis mahjong)
- Fukuwarai (permainan menempelkan anggota wajah)
- Hana Ichi Momme
- Hanetsuki
- Kagome Kagome
- Ken Ken Pa
- Makura-Nage
- Nawatobi
- Onigokko
- Oshikura Manju
- Otedama
- Uta-garuta
Permainan papan
- Go (nama lain: Igo, wéiqí, baduk; ditemukan di Cina)
- Shogi (catur Jepang)
- Renju
- Ninuki-renju
Permainan kartu
- Dai Hin Min (orang miskin) atau Dai Fu Gou (multijutawan)
- Hanafuda (kartu permainan Jepang, dengan dua belas macam kartu bunga)
- Menko (permainan anak-anak di mana kartu tebal dilemparkan ke tanah untuk membalikkan kartu seseorang/kartu lawan)
- Dua-sepuluh-jack
- Uta-garuta
- Butanoshippo (babi menggoyangkan ekornya)
Permainan batu ubin
- Ponjan (sejenis mahjong)
No comments:
Post a Comment