Kementerian Dalam
Negeri dan Komunikasi Jepang (Soumoshou) bersama Kementerian Komunikasi
dan Informasi (Kemenkominfo) menyiapkan program pertukaran informasi dan
teknologi untuk menghadapi serta mengurangi resiko bencana alam.
Kerjasama ini ditandatangani
Ministry of Internal Affairs and Communication Global ICT Business
Promotion Office Director Nakayama Hiroshi dan Direktur Telekomunikasi
Khusus,Penyiaran Publik dan Kewajiban Universal Kemenkominfo Woro Indah
Widiastuti, pada hari Senin (22/10), sebagai salah satu rangkaian acara
The 5th United Nations International Strategy for Disaster Reduction
(UNISDR) di Jogja Expo Center.
Dalam kesempatan yang sama, Nakayama
memperkenalkan teknologi yang digunakan Jepang saat terjadinya bencana
11 Maret silam, salah satunya “one-seg”, yakni siaran televisi yang
dapat dilihat melalui telepon.
Dengan teknologi ini, para korban
bencana yang terkena pemadaman listrik dapat memperoleh informasi
terbaru dari televisi melalui ponsel mereka. Karena mudah dan praktis,
“One-Seg” akan menjadi salah satu teknologi yang akan digunakan di
Indonesia, saat terjadi bencana.
“Salah satu yang kami pelajari dari
bencana 11 Maret adalah, memperoleh cara yang tepat untuk menyelamatkan
diri secepatnya dari terjangan tsunami,” ujar Nakayama. “Teknologi
‘one-seg’ telah sangat membantu para warga yang terkena dampak bencana.”
Sementara Woro menyatakan, selama
ini pemerintah telah mempersiapkan sejumlah skenario untuk mengurangi
resiko bencana, seperti gempa, tsunami, atau gunung meletus, mulai dari
pengumpulan data hingga penyuluhan di sejumlah daerah. Namun, minimnya
teknologi di beberapa wilayah di Indonesia menyulitkan penyebaran
informasi.
UNISDR dilaksanakan mulai tanggal
22-25 Oktober, dan dihadiri perwakilan dari 49 negara, dengan agenda
utama membahas dampak dan kerugian bencana di seluruh negara. Setiap
tahunnya UNISDR menghasilkan sejumlah kesepakatan kerjasama yang dapat
mengurangi jumlah korban bencana di setiap negara, khususnya di wilayah
Asia. Hallo
No comments:
Post a Comment