Kepolisian Prefektur Osaka dan Mie, Selasa (09/10), menemukan virus komputer misterius yang tersebar di daerah Kansai, dapat memata-matai terminal data komputer, serta mencuri informasi yang dimasukkan melalui keyboard.
Penemuan kepolisian ini bermula pada penangkapan dua orang tersangka di Prefektur Osaka dan Mie yang diduga mengirimkan email ancaman pembunuhan dan bom. Namun, tidak lama kemudian kedua tersangka, seorang sutradara anime berusia 42 tahun dan pengangguran berumur 28 tahun, dibebaskan kepolisian, karena polisi menemukan bukti baru bahwa kemungkinan besar komputer keduanya dikendalikan dari jarak jauh oleh virus misterius.
Karena lokasi yang
tertulis dalam surat ancaman berdekatan dengan tempat tinggal kedua
tersangka, polisi menduga seseorang telah mencuri data pribadi mereka,
dan menggunakannya untuk menyebar teror.
Menurut ahli komputer, program untuk memantau jarak jauh dan merekam informasi yang dimasukkan ke dalam komputer melalui keyboard disebut “keylogger”.
Sebelumnya, terdapat sejumlah kasus serupa, termasuk perangkat lunak yang disembunyikan di terminal komputer dalam warung internet (warnet) dan mencuri kata kunci pengguna internet banking untuk menarik uang. Polisi menduga virus yang tersebar kali ini memiliki cara kerja yang sama.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi berkesimpulan seseorang telah menyebarkan virus di situs web gratis, yang dapat dikunjungi setiap orang tanpa kecuali. Virus akan masuk ke komputer melalui file yang diunduh gratis.
Fakta ini ditemukan polisi setelah kedua tersangka, mengaku telah mengunduh sejumlah file dari situs gratis, tidak lama sebelum surat ancaman terkirim. Polisi juga memeriksa komputer kedua tersangka untuk memastikan pernyataan tersebut, dan menemukan jejak hasil unduhan di komputer keduanya.
Kedua virus tidak diketahui hingga musim panas lalu, bahkan tidak terdeteksi oleh perangkat anti virus. Berdasarkan bukti-bukti yang ada, polisi menduga kuat komputer kedua tersangka dikendalikan jarak jauh oleh orang ketiga, yang kemungkinan besar merupakan pelaku penyebaran virus.
Karena virus disebar di situs web gratis, polisi menduga ada lebih banyak korban, dan saat ini masih melakukan penyelidikan terkait hal ini. HALLO
No comments:
Post a Comment