Translate

Istana Jepang (城, 城郭 shiro atau jōkaku)

Istana Jepang (城, 城郭 shiro atau jōkaku) adalah bangunan besar yang dibangun menggunakan kayu dan batu sebagai bahan bangunan yang utama, dan dirancang sebagai pusat pertahanan sewaktu musuh datang menyerang. Di masa perang dijadikan markas besar, tempat menyimpan dana keperluan perang, serta pusat penyimpanan perbekalan seperti makanan dan amunisi. Istana yang dianggap penting dijadikan tempat kediaman panglima perang, pusat pemerintahan dan tempat pengumpulan informasi tentang situasi perang. Sama halnya seperti kastil di Eropa, istana di Jepang umumnya dibangun di dekat jalan utama atau di pinggir sungai untuk kemudahan transportasi dan menjaga wilayah yang dianggap strategis.Aksara kanji untuk istana adalah shiro (城) yang dibaca sebagai jō jika didahului oleh nama istana, misalnya dalam bahasa Jepang, Istana Osaka dibaca sebagai osaka-jō.

Kastil atau Puri adalah bangunan yang dibangun untuk melindungi raja atau pangeran dan keluarganya yang tinggal di sana. Sampai abad k-15, Kastil dianggap amat kuat namun sejalan dengan kemajuan teknologi artileri bangunan ini mulai ditinggalkan sebagai tempat pertahanan.


Sejarah

Pada zaman Yayoi, tempat permukiman penduduk terdiri dari dua golongan besar:

  1. Permukiman penduduk dengan perlindungan parit di sekelilingnya (kangōshūraku) 
  2. Permukiman penduduk di atas gunung dengan perlindungan benteng (kōchisei shūraku).


Kedua model permukiman penduduk ini hilang secara perlahan-lahan sejalan dengan munculnya pemimpin lokal yang mempersatukan penduduk.

Menurut catatan tertua yang pernah ditemukan, istana pertama di Jepang adalah istana Mizuki (sekarang terletak di Prefektur Fukuoka) yang dibangun pada tahun 664 atas perintah kaisar Tenji. Selain istana Mizuki, pada saat itu masih terdapat banyak istana lain yang tidak tercatat di Kyushu dan daerah Laut Pedalaman Seto. Di abad ke-7 hingga abad ke-9, di daerah Tohoku banyak dibangun istana, seperti Istana Taga, Istana Dewanoki, dan Istana Akita akibat perang berkepanjangan dengan suku Emishi yang merupakan penduduk asli pulau Honshu bagian timur.

Di abad pertengahan, istana dibangun sebagai tempat tinggal bushi pada masa damai, dan melindungi prajurit yang ditempatkan di daerah pegunungan pada masa perang. Pada awal zaman Sengoku, istana sebagian besar menggunakan model Yamajiro (istana yang dibangun di atas gunung). Pada pertengahan zaman Sengoku, pembangunan istana umumnya menggunakan model Hirayamajiro (istana dibangun di bukit yang terletak di tengah dataran), sedangkan model Yamajiro sedikit demi sedikit mulai tidak digunakan.

Istana Tamonyama dan Istana Shigisan di Nara yang dibangun oleh Mastunaga Hisahide merupakan pelopor model istana dengan menara utama dan menara pengawas (yagura) seperti berbagai istana Jepang yang bisa dilihat sekarang ini.

Puncak pembangunan istana di Jepang terjadi sewaktu Oda Nobunaga membangun Istana Azuchi dan Toyotomi Hideyoshi membangun Istana Osaka dan Istana Fushimi.

Di zaman Edo, pemerintah mengeluarkan dekrit "satu negara satu istana," sehingga istana banyak yang dihancurkan karena dianggap sudah tidak berguna. Pada masa itu, jumlah istana juga makin berkurang akibat kebakaran. Istana yang sudah terbakar dibiarkan begitu saja karena pembangunan kembali istana dilarang oleh pemerintah Keshogunan Edo.

Pemerintah mengeluarkan dekrit "penghancuran istana" (haijōrei) di zaman Meiji. Bangunan istana dipreteli untuk digunakan sebagai bahan bangunan oleh angkatan bersenjata Jepang. Di kota-kota yang mempunyai istana, pemerintah juga menggunakan bekas istana sebagai pangkalan militer karena lokasinya yang strategis di tengah kota.

Pada Perang Dunia II, istana di Jepang sebagian besar merupakan sasaran serangan udara, sehingga istana seperti Istana Nagoya, Istana Wakayama, dan Istana Hiroshima habis terbakar.

Pada saat ini hanya ada 12 istana yang masih memiliki menara utama yang dibangun sebelum zaman Edo:

  1. Istana Hirosaki
  2. Istana Matsumoto
  3. Istana Maruoka
  4. Istana Inuyama
  5. Istana Hikone
  6. Istana Himeji
  7. Istana Matsuyama (Prefektur Okayama)
  8. Istana Matsue
  9. Istana Marugame
  10. Istama Matsuyama (Prefektur Ehime)
  11. Istana Uwajima
  12. Istana Kōchi


Di zaman Showa, pemerintah banyak memugar dan membangun kembali istana di berbagai daerah di Jepang sebagai tujuan pariwisata. Sebagian istana semata-mata dibangun berdasarkan imajinasi dan tanpa dasar catatan sejarah. Berdasarkan alasan keindahan, ada istana yang dilengkapi dengan menara utama, padahal istana yang asli tidak pernah memiliki menara utama. Menara utama juga ada yang dibangun cuma tampak luarnya saja.

Istana yang dibangun kembali di zaman modern umumnya dibangun dengan bahan beton agar tahan terhadap api dan bisa dimanfaatkan sebagai museum atau perpustakaan.

Konstruksi

Pada zaman dulu, istana dibangun seluruhnya dari kayu, tapi kemudian di abad ke-16 berkembang penggunaan batu-batu besar untuk memperkuat konstruksi. Istana di Jepang sebetulnya dirancang agar tahan lama, tapi sebagian besar istana justru hancur akibat perang di zaman Sengoku karena bangunan istana dibuat dari kayu yang cepat habis bila dibakar. Istana yang terbakar sebagian besar langsung dibangun kembali atau dibangun kemudian di zaman Edo atau di zaman modern. Istana Matsue dibangun tahun 1611 setelah berakhirnya perang di zaman Sengoku, sehingga bangunan asli istana tetap utuh tidak pernah menderita kerusakan akibat serangan musuh. Istana Hiroshima hancur akibat bom atom dan sekarang digunakan sebagai museum setelah dibangun kembali pada tahun 1958.

Di Jepang, istana merupakan perkembangan dari kankōshūraku (環濠集落) yakni permukiman penduduk yang dikelilingi oleh parit berisi air atau parit kering yang tidak berisi air. Pada awal abad modern, istana mulai menggunakan tembok batu dan menara pengawas. Di akhir zaman Edo, istilah istana juga digunakan untuk pertahanan militer berupa tempat meletakkan meriam dibangun di sepanjang garis pantai untuk menangkal kedatangan kapal-kapal dari Eropa.

Konstruksi istana dimulai dengan tahap fushin (普請 teknik sipil) berupa penggalian parit dan pembangunan tembok dari tanah yang dikeraskan, yang dilanjutkan dengan tahap sakuji (作事 arsitektur) berupa pembangunan gerbang, tembok yang memagari istana, bangunan istana, menara pengawas (yagura), dan menara utama.

Di dalam kompleks istana dikenal pembagian wilayah berdasarkan zona (曲輪 kuruwa) yang di antaranya digunakan sebagai tempat pemusatan pasukan.

Di Jepang abad pertengahan, bangunan istana dijadikan tempat kediaman resmi daimyo bersama keluarganya, sejumlah besar pelayan wanita, dan para bushi yang menjadi pengikut. Di sekeliling istana yang besar biasanya dibangun kota permukiman penduduk. Istana terbesar di Jepang adalah Istana Edo yang dikelilingi kota yang sekarang dikenal sebagai Tokyo.

Sebelum pemerintah Keshogunan Tokugawa mengeluarkan dekrit "satu negara satu istana" (Ikkoku-ichijo-rei) di tahun 1615, di berbagai daerah di Jepang terdapat banyak sekali istana yang jumlahnya mungkin mencapai puluhan ribu kalau benteng yang kecil-kecil juga ikut dihitung.

Beberapa kastil terkenal yang ada di jepang:

 Himeji Castle


Anda mungkin telah melihat benteng ini sebagai sekolah pelatihan ninja di James Bond You Only Live Twice. Hal ini juga muncul di The Last Samurai, beberapa film Kurosawa, dan dalam miniseri TV, Shogun. Juga dikenal sebagai "White Castle Heron", Istana Himeji pada awalnya dibangun pada abad ke-14, dan kemudian dibangun kembali pada tahun 1580.

Matsumoto Castle


Matsumoto Castle dibangun pada abad ke 16 dan kadang-kadang disebut Castle Crow karena warna hitamnya itu
.

Maruoka Castle


Juga dikenal sebagai "Istana Kabut" karena kabut yang mengaburkan benteng legendaris ketika musuh pendekatan. Maruoka Castle dibangun pada 1576 dan terletak di Sakai, Jepang.

Hiroshima Castle


Hiroshima Castle dibangun pada tahun 1590 dan hancur dalam Perang Dunia II oleh bom atom. Sejak saat itu telah dibangun kembali dan sekarang menjadi museum
.

Fukuyama Castle (a.k.a. Hisamatsu Castle or Iyō Castle)


Awalnya dibangun dengan parit ganda dalam abad ke-17, Fukuyama Castle adalah sebuah istana utama di Periode Edo. Dan
dibangun kembali setelah Perang Dunia II dan berisi sebuah museum sejarah.

Kiyosu Castle

Dibangun di suatu tempat antara 1394 dan 1427, Kiyosu Castle terletak di Prefektur Aichi, Jepang. Ini adalah dasar dari Oda Nobunaga yang muncul dalam film Kurosawa Kagemusha

Matsue Castle


Juga dikenal sebagai "Istana Hitam", ini adalah salah satu dari beberapa kastil di Jepang yang terbentuk dari kayu asli. Dari luar tampak seperti sebuah kastil lima lantai, namun memiliki tingkat tersembunyi keenam. Matsue castle selesai pada tahun 1622

Nagoya Castle


Dibangun pada awal abad 16, Nagoya Castle dibangun kembali setelah hancur dalam Perang Dunia II di mana ia juga digunakan sebagai camp tawanan perang.

Okayama Castle


Okayama Castle adalah sebuah kastil hitam yang spektakuler yang terletak di Okayama Jepang kadang-kadang disebut "Crow Castle"
atau kastil gagak .

Shimabara Castle


Shimabara Castle adalah 5-cerita  kasti
l putih yang terletak di Nagasaki Prefecture. Pajak yang dikenakan pada petani lokal untuk membangun kastil itu begitu parah sehingga mereka memberontak dalam sebuah acara yang disebut Pemberontakan Shimabara. Shimabara Castle selesai pada 1624.

No comments:

NEW POST

グレースの履歴 - History of Grace

グレースの履歴  - History of Grace Grace no Rireki グレースの履歴 Tersedia untuk streaming di jaringan resmi, NHK Jepang untuk penduduk Jepang. Acara ini ...

Postingan Populer