Indonesia dan Jepang,
Selasa (09/10), menyepakati rencana pengembangan infrastruktur di
wilayah Jabodetabek, yang terangkum dalam proyek Metropolitan Priority
Area (MPA), dengan total anggaran sebesar 3,4 triliun yen atau Rp 410
triliun.
Dalam The Third Steering Committee
Meeting of The Metropolitan Priority Areas for Investment and Industry,
yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Indonesia Hatta Rajasa
dan Menteri Luar Negeri Jepang Gemba Koichiro, kedua negara menyepakati
45 proyek yang direncanakan selesai pada tahun 2020, termasuk di
dalamnya 18 proyek jalur percepatan yang telah dimulai hingga akhir
tahun 2013.
Sejumlah proyek yang menjadi sorotan
utama, antara lain peningkatan sistem transportasi umum untuk
mengurangi kemacetan di Jakarta, seperti pembangunan Mass Rapid Transit
(MRT), pengembangan Pelabuhan Internasional baru di Cilamaya, serta
perluasan Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Selain itu, peningkatan dan
stabilisasi tenaga listrik, pengembangan pusat penelitian, dan upaya
pertahanan banjir, seperti pengembangan pengaturan sistem pembuangan
limbah, juga menjadi proyek penting dalam MPA, yang merupakan bagian
dari Master Plan Percepatan Pengembangan dan Perluasan Ekonomi Indonesia
(MP3EI).
Biaya proyek berasal dari dana
pemerintah dan sektor swasta, senilai Rp 125 triliun atau 1 triliun yen
dari total Rp 410 triliun setara dengan 3,4 triliun yen, diperoleh dari
pinjaman Official Development Assistance (ODA) dan bantuan asing
lainnya.
Dana ODA sebesar 100 miliar yen juga
akan diberikan untuk pembiayaan proyek jalur percepatan, antara lain
pembangunan MRT jalur Utara ke Selatan, sambungan listrik yang
menghububungkan pulau Jawa dan Sumatera, pembangkit listrik tenaga batu
bara di Indramayu, dan pipa pembuangan di Pluit.
Di akhir pertemuan yang juga
dihadiri Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan
Industri Edano Yukio, serta Wakil Menteri Agraria, Infrastruktur,
Perhubungan, dan Pariwisata Nagayasu Takashi, kedua negara sepakat untuk
menyelenggarakan Steering Committee Meeting setiap tahunnya, sambil
terus memantau perkembangan proyek MPA. HALLO
No comments:
Post a Comment