Menteri Kehakiman Tanaka Keishu Selasa (23/10) mengumumkan pengunduran diri, setelah tersebarnya info mengenai skandal dana politiknya dan kedekatannya dengan Yakuza.
Tanaka mundur dari Kabinet tiga
pekan setelah dilantik menjadi Menteri Kehakiman, dan Perdana Menteri
Noda Yoshihiko menyatakan dirinya bertanggung jawab atas penunjukkan
Tanaka.
"Saya bertanggung jawab atas
pengangkatan Menteri yang tidak mampu memenuhi kewajibannya," ujar PM
Noda kepada media dikantornya.
就任わずか23日・・・田中法務大臣「体調不良」で辞任(12/10/23)
Namun Noda menambahkan, "Kami, para anggota kabinet akan melaksanakan tanggung jawab dengan bekerja sama sebagai satu kesatuan," dan mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan pemerintahan.
Mundurnya Tanaka, terjadi saat
tingkat dukungan terhadap Kabinet PM Noda sekitar 20 persen, menurujuk
pada sejumlah hasil polling media yang dirilis belum lama ini.
Selain itu, kubu oposisi mengecam PM
Noda, terkait dimasukkannya Tanaka dalam Kabinet, yang dinilai sebagai
balas budi karena telah membantu Noda kembali terpilih menjadi Ketua
Umum Partai Demokrat (Minshu To/DPJ) pada akhir bulan September.
Tapi Sekretaris Kabinet Fujimura Osamu menyatakan, mundurnya Tanaka dipicu oleh kondisi kesehatannya yang memburuk.
"Itu karena masalah kesehatan, dan
diluar kontrol siapapun," ungkap Fujimura dalam konferensi pers untuk
mengumumkan pengunduran diri Tanaka.
Tanaka masuk dalam kabinet, setelah
dilaksanakannya reshufle pada 1 Oktober silam, yang ditujukan untuk
meningkatkan dukungan publik terhadap pemerintah.
Namun, Tanaka (74 tahun) masuk rumah
sakit sejak Jumat pekan silam, dan keluar Senin (22/10) silam, karena
mengeluh sakit di bagian dada, setelah disoroti keterlibatannya dalam
sejumlah skandal.
PM Noda menyatakan segera menunjuk
pengganti Tanaka, ungkap sejumlah stafnya dan akan diumumkan sebelum
dimulainya sesi sidang luar biasa parlemen, Senin pekan depan.
Dan sampai pejabat baru diumumkan,
untuk sementara posisi Menteri Kehakiman dirangkap Kodaira Tadamasha,
Ketua Komisi Keselamatan Publik Nasional.
Kritik kubu oposisi kemungkinan akan
membuat pemerintahan PM Noda kesulitan mendapatkan bantuan untuk
meloloskan sejumlah rancangan undang-undang di parlemen yang terbelah.
Ishiba Shigeru, Sekretaris Jenderal
Partai Liberal Demokrat (Jimin To/LDP) dalam konferensi pers menyatakan,
"Meski ia (Tanaka) berhenti, itu belum bisa disebut penutupan."
Ishiba juga menyatakan, partainya
akan berupaya membuat publik paham kabinet yang memerintah saat ini
tidak punya kemampuan untuk memimpin pemerintahan.
Sementara Tanaka menjelaskan, "Saya
berniat memenuhi tanggung jawab yang diberikan, namun kondisi fisik
tidak memungkinkan saya melakukan hal itu."
Salah seorang kawan dekat Tanaka
mengungkapkan, pada Selasa pagi ia menyatakan, selama di rumah sakit
saya memikirkan rencana pengunduran diri, dan akhirnya mengambil
keputusan pada Senin malam, setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan
para anggota parlemen.
Sejumlah anggota parlemen asal DPJ
menyatakan, pemerintah tidak akan mampu meloloskan Rancangan
Undang-undang penting, jika Tanaka bertahan di kabinet.
Tanaka merupakan Menteri kedua yang
menyerahkan surat pengunduran diri sejak Noda Yoshihiko dilantik menjadi
Perdana Menteri pada September 2011.
Pada 12 Oktober, Tanaka mengakui 30
tahun silam pernah membantu menyiapkan pesta pernikahan untuk anggota
yakuza senior, dan menghadiri pesta yang diselenggarakan ketua
organisasi kejahatan terorganisir.
Sebelum satu majalah mingguan
menurunkan laporan mengenai keterkaitannya dengan anggota Yakuza, Tanaka
sudah mendapat sorotan karena mendapat sumbangan untuk dana politiknya
senilai 420,000 yen, dari warga asing pada periode 2006 sampai 2009,
yang dinilai sebagai pelanggaran undang-undang pengawasan dana politik.
Namun, kantornya menyatakan telah mengembalikan semua uang sumbangan
dari warga asing. Hallo
No comments:
Post a Comment