Japan Sakura Exchange Association
(JSEA), perkumpulan pecinta bunga sakura Prefektur Ehime, memberikan
cinderamata berupa 300 bibit bunga Sakura Yoko (segala musim) kepada
Kabupaten Karangasem, Minggu (11/11) silam. bunga Sakura ini selanjutnya
ditanam di beberapa lokasi di daerah Karangasem.
Sakura Yoko merupakan bunga sakura
jenis baru hasil persilangan JSEA yang dapat tumbuh di segala cuaca,
baik dingin maupun kemarau. Umumnya, bunga sakura hanya tumbuh saat
musim semi, dengan cuaca hangat namun Sakura Yoko dapat tumbuh di tempat
panas, seperti Bali.
Salah satu lokasi
penanaman bunga Sakura ini berlokasi di Desa Rendang. Lokasi ini dipilih
karena dinilai cocok dengan habitat hidup bibit Sakura yang dibawa.
"Bibit bunga yang kami
bawa ini disebut Sakura Yoko. Bibit bunga Sakura ini berbeda dengan
bunga Sakura yang ada di Jepang karena sudah kami modifikasi. Bunga
Sakura Yoko ini bisa tumbuh dimana saja, baik di daerah dingin bersalju
atupun di daerah panas seperti di sini (Karangasem),"jelas Mori
Kazusika, Ketua Japan Sakura Exchange Association, di Rendang
(12/11/2012).
“Wacana hubungan kerajasama sudah
dibicarakan sejak Februari silam, dan baru sekarang diwujudkan melalui
pemberian bibit bunga Sakura Yoko, sebagai simbol kerjasama pertama,
dimana kami akan membudidayakan pohon hasil penelitian ini di
Karangasem, dibantu pihak JSEA dalam hal pemantauan dan perawatan”,
ungkap I Nyoman Wage, Kasubag Pemberitaan Humas Kabupaten Karangasem
kepada Halo Jepang, Selasa (13/11)
Sebagai simbol permulaan kerjasama
Karangasem dan Ehime, dilakukan penanaman 3 bibit bunga Sakura Yoko
setinggi 1 meter di Balai UPTD Pertanian Kecamatan Rendang Kabupaten
Karangasem, Bali. “Sisanya masih semai, dan rencananya akan ditanam di
beberapa tempat di Kabupaten Karangasem. Selain simbol kerjasama,
penanaman bunga ini juga sebagai uji coba di wilayah tropis yang panas.
Kalau berhasil, diperkirakan 2 tahun depan akan berbunga”, ujar Nyoman.
Bupati I Wayan Geredeg,
mengungkapkan hubungan kerjasama ini dinilai penting mengingat Jepang
merupakan negara maju, khususnya bidang ekonomi. “Mengingat tenaga kerja
di sini cukup melimpah, diharapkan dapat diserap di pasar kerja Jepang
khususnya pada berbagai perusahaan yang ada, guna pemberdayaan
masyarakat Karangasem sebagai salah satu daerah yang masih tertinggal”,
dilansir situs Kabupaten Karangasem.
Kerjasama yang akan dilakukan antara
lain pengiriman tenaga kerja, bantuan fasilitas kesehatan, sarana dan
prasarana, pendidikan, serta pertukaran kebudayaan dan kesenian antar
wilayah, yang dimulai dengan pemberian pakaian adat serta lambang kota
Karangasem kepada pihak JSEA.
Sebelumnya, Kabupaten Karangasem
telah melakukan kerjasama dengan beberapa prefektur di Jepang, seperti
Kesennuma, Ibaraki, dan Kota Kamakura Prefektur Kanagawa, dalam
pengiriman tenaga kerja, magang, ekonomi, serta bantuan mobil pemadam
kebakaran dan ambulans dari pihak Kanagawa akhir Mei silam.
Selain sebagai simbol hubungan
kerjasama Karangasem dan Jepang, Sakura Yoko diharapkan dapat menjadi
daya tarik Kabupaten dalam segi pariwisata, melalui keunikan bunga
Sakura yang dapat tumbuh di wilayah tropis.
Rencananya, sebanyak 150 bibit
Sakura Yoko akan ditanam di Kelompok Tani Mekar Nadi Juara Nasional di
Dusun Palak Besakih, 125 di Kelompok Tani Juara Nasional Desa Jungutan,
Kecamatan Bebandem, 50 di UPTD Rendang, dan 25 di Taman Ujung dan Tirta
Gangga sebagai objek wisata.
By: Jepang.Net & Beritabali.com
By: Jepang.Net & Beritabali.com
No comments:
Post a Comment