Korea Selatan melalui duta besarnya di Jepang
kemarin (23/8) mengembalikan surat protes Perdana Menteri Yoshihiko Noa
kepada Presiden Korsel Lee Myung-bak. Surat ini dikembalikan kepada
Kementerian Luar Negeri Jepang, tetapi ditolak oleh Jepang. Analis
berpendapat, sejumlah langkah balasan pemerintah Jepang terhadap aksi
Presiden Korea Selatan yang menginjakkan kaki di Pulau Tokdo (disebut
Takeshima oleh Jepang) yang dipersengketakan kedua negara rupanya sangat
terbatas hasilnya. Persengketaan wilayah masih berkembang dan dalam
waktu dekat akan mendatangkan dampak negatif terhadap kerja sama ekonomi
perdagangan kedua negara dan dalam jangka panjang akan mendatangkan
bayangan gelap terhadap hubungan politik dan militer serta perasaan
rakyat kedua negara.
Lee Myung-bak pada 9 Agustus mengunjungi Pulau Tokdo sehingga hubungan antara Seoul dan Tokyo menjadi tegang. Jepang hari itu juga memanggil duta besarnya dari Seoul. Pada hari Selasa, Jepang mengadakan sidang untuk membahas langkah tanggapan dan mengusulkan agar Korea Selatan menyerahkan masalah Tokdo kepada mahkahah internasional. Menteri Luar Negeri Jepang sejak Rabu menyebut perbuatan Lee Myung-bak itu ilegal dan menganggap kontrol Korea Selatan terhadap Tokdo sebagai "pendudukan ilegal". Ini merupakan kali pertama pejabat tinggi Jepang menggunakan kata keras seperti ini sejak berkuasanya Partai Demokrat.
Menteri Keuangan Jepang pada 17 Agustus mengumumkan telah memberitahu Korea Selatan tentang penundaan dialog Menteri Keuangan bilateral yang dijadwal berlangsung besok di Seoul. Selain itu, Jepang juga mempertimbangkan penghentian undangan kunjungan untuk pejabat Korea Selatan, menuntut semua instansi memeriksa kembali kebijakan terkait Korea Selatan dan kegiatan kontak antara kedua negara.
Korea Selatan pada hari Selasa menolak usul Jepang untuk membawa masalah Tokdo ke mahkamah internasional. Setelah itu, Korea Selatan memutuskan mengembalikan surat Yoshihiko Noda dengan alasan dalam surat itu mengandung isi yang sulit diterima.
Menurut analisa media Jepang, Tokyo tengah mengupayakan keseimbangan antara tekanan kepada Korea Selatan dan perbaikan hubungan kedua negara. Di satu sisi, pemerintah harus memberikan jawaban kepada rakyat dan memenangkan posisi dalam opini dunia. Di lain pihak, Tokyo harus mengurangi provokasi terhadap Seoul agar hubungan kedua negara tidak mengalami kerusakan serius.
Lee Myung-bak pada 9 Agustus mengunjungi Pulau Tokdo sehingga hubungan antara Seoul dan Tokyo menjadi tegang. Jepang hari itu juga memanggil duta besarnya dari Seoul. Pada hari Selasa, Jepang mengadakan sidang untuk membahas langkah tanggapan dan mengusulkan agar Korea Selatan menyerahkan masalah Tokdo kepada mahkahah internasional. Menteri Luar Negeri Jepang sejak Rabu menyebut perbuatan Lee Myung-bak itu ilegal dan menganggap kontrol Korea Selatan terhadap Tokdo sebagai "pendudukan ilegal". Ini merupakan kali pertama pejabat tinggi Jepang menggunakan kata keras seperti ini sejak berkuasanya Partai Demokrat.
Menteri Keuangan Jepang pada 17 Agustus mengumumkan telah memberitahu Korea Selatan tentang penundaan dialog Menteri Keuangan bilateral yang dijadwal berlangsung besok di Seoul. Selain itu, Jepang juga mempertimbangkan penghentian undangan kunjungan untuk pejabat Korea Selatan, menuntut semua instansi memeriksa kembali kebijakan terkait Korea Selatan dan kegiatan kontak antara kedua negara.
Korea Selatan pada hari Selasa menolak usul Jepang untuk membawa masalah Tokdo ke mahkamah internasional. Setelah itu, Korea Selatan memutuskan mengembalikan surat Yoshihiko Noda dengan alasan dalam surat itu mengandung isi yang sulit diterima.
Menurut analisa media Jepang, Tokyo tengah mengupayakan keseimbangan antara tekanan kepada Korea Selatan dan perbaikan hubungan kedua negara. Di satu sisi, pemerintah harus memberikan jawaban kepada rakyat dan memenangkan posisi dalam opini dunia. Di lain pihak, Tokyo harus mengurangi provokasi terhadap Seoul agar hubungan kedua negara tidak mengalami kerusakan serius.
Oleh karena itu, saat Jepang memanggil duta besarnya
dari Seoul, mereka menggunakan kata "meminta pulang ke Jepang untuk
sementara", bukan istilah "menarik". Jepang sudah menghentikan pertemuan
antara pemerintah kedua negara, tetapi belum segera menghentikan
kunjungan timbal balik pemimpin kedua negara. Ketika diadakan sidang
mengenai Tokdo, Jepang tidak mengutus Menteri Pertahanan untuk
menghindari provokasi terhadap opini public Korea Selatan yang selalu
sensitif terhadap Pasukan Bela Diri Jepang.
Pakar Jepang menganalisa, dalam beberapa tahun ini Korea mengurangi ketergantungannya terhadap pasar Jepang melalui peningkatan hubungan dengan mitra dagang lain, sehingga sejumlah langkah yang diambil Jepang sulit mencapai hasil yang diharapkan.
Tokoh-tokoh yang berpandangan jauh di Jepang rata-rata mengimbau pemerintah mengambil langkah berkepala dingin dan menunjukkan intelegensia dan kesabaran penuh untuk menanggapi sengketa wilayah dewasa ini.
Pakar Jepang menganalisa, dalam beberapa tahun ini Korea mengurangi ketergantungannya terhadap pasar Jepang melalui peningkatan hubungan dengan mitra dagang lain, sehingga sejumlah langkah yang diambil Jepang sulit mencapai hasil yang diharapkan.
Tokoh-tokoh yang berpandangan jauh di Jepang rata-rata mengimbau pemerintah mengambil langkah berkepala dingin dan menunjukkan intelegensia dan kesabaran penuh untuk menanggapi sengketa wilayah dewasa ini.
Sengketa wilayah antara Korea Selatan
dan Jepang berlanjut hari Kamis, dengan Seoul mengatakan pihaknya akan
mengembalikan surat protes yang dikirimkan oleh Perdana Menteri Jepang
Yoshihiko Noda.
Perdana Menteri Noda mengirim surat tersebut untuk memrotes kunjungan baru-baru ini Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak ke kepulauan yang dikontrol oleh Seoul tetapi diklaim oleh kedua negara.
Seoul mengatakan pihaknya akan mengembalikan surat tersebut karena surat itu berisi keterangan yang tidak benar mengenai kepulauan itu, yang dinamakan Dokdo di Korea dan Takeshima di Jepang.
Surat tersebut juga menyatakan sesalan pada pernyataan Lee baru-baru ini bahwa Kaisar Jepang Akihito harus meminta maaf atas kekuasaan kolonial negaranya terhadap Korea Selatan.
Hubungan antara kedua negara di Asia itu telah memburuk sejak kunjungan Lee tanggal 10 Agustus, yang adalah kunjungan pertama yang pernah dilakukan oleh seorang presiden Korea Selatan.
Perdana Menteri Noda mengirim surat tersebut untuk memrotes kunjungan baru-baru ini Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak ke kepulauan yang dikontrol oleh Seoul tetapi diklaim oleh kedua negara.
Seoul mengatakan pihaknya akan mengembalikan surat tersebut karena surat itu berisi keterangan yang tidak benar mengenai kepulauan itu, yang dinamakan Dokdo di Korea dan Takeshima di Jepang.
Surat tersebut juga menyatakan sesalan pada pernyataan Lee baru-baru ini bahwa Kaisar Jepang Akihito harus meminta maaf atas kekuasaan kolonial negaranya terhadap Korea Selatan.
Hubungan antara kedua negara di Asia itu telah memburuk sejak kunjungan Lee tanggal 10 Agustus, yang adalah kunjungan pertama yang pernah dilakukan oleh seorang presiden Korea Selatan.
No comments:
Post a Comment