Jepang memboikot K-Pop karena masalah kepemilikan pulau Dokdo. Karena hubungan antara Korea dan Jepang semakin tegang karena
kepemilikan atas Kepulauan Dokdo, kini Jepang telah melangkah maju untuk
menuntut pembalasan ekonomi terhadap Korea.
Seorang pejabat dari partai
oposisi terkemuka, Partai Demokrat Liberal, bahkan telah mengatakan
kepada pers Jepang bahwa Jepang harus melarang setiap konten yang
terkait Korean Wave dan K-Pop. Menurut sebuah surat kabar Jepang, Tokyo
Sports, pejabat tersebut mengatakan, “Kita perlu untuk melarang Korean
Wave, K-Pop, dan segalanya. Girls‘ Generation (SNSD) dan Kara juga
termasuk. Elektronik Korea juga mulai masuk ke Jepang, tetapi
pemboikotan pasti akan segera muncul. “Meskipun sekarang orang Jepang
masih banyak yang melihat drama Korea dan mendengarkan K-Pop setiap
hari, namun pejabat dengan tegas mengatakan bahwa konten tersebut
harus dilarang dalam kaitannya dengan masalah Dokdo.
Beberapa sistem
penyiaran Jepang telah mengatakan bahwa meskipun akan sulit untuk
melarang drama Korea, Korean Wave jelas akan terhambatan karena tindakan
tegas yang diambil oleh Presiden Lee Myung Bak. Banyak saluran TV
Jepang mencoba untuk mengambil pilihan yang aman atas kontroversi ini.
Korean Wave dan K-Pop, bagaimanapun, masih berdiri kuat.
Big Bang’s
Alive 2012 Making Collection, yang dirilis pada 22 Agustus, menduduki
posisi teratas Oricon’s DVD Daily Chart dua hari berturut-turut, juga
berbagai idola K-pop lainnya Beberapa penggemar Jepang yang tetap
mendukung K-pop menyatakan, “Bahkan jika mereka melarang semua konten
Korea, saya akan menemukannya melalui internet ‘, Saya harap Politik dan
Korean Wave adalah masalah yang terpisah “.
1 comment:
Sayangnya Korean Wave adalah bagian dari politik Korea selatan, sangat bodoh orang yang mengatakan politik dan Korean Wave adalah masalah terpisah.
Post a Comment